By: Yohanes Surya
Apa yang terjadi
ketika kita menuangkan pasir sedikit demi sedikit ke atas lantai? Ya betul,
pasir akan membentuk suatu bukit pasir kecil. Jika kita terus menuangkan pasir,
bukit pasir ini makin lama makin besar dan makin tinggi. Ketika bukit pasir mencapai
suatu ketinggian tertentu yang kita sebut ketinggian kritis terjadilah
suatu keanehan. Pada ketinggian kritis ketika kita terus menjatuhkan
butir pasir, butir-butir pasir ini mengatur dirinya, mempertahankan agar
kemiringan bukit pasir tidak berubah. Memang bukit semakin besar, tetapi
kemiringan tetap sama. Aneh bukan? Sepertinya pasir-pasir ini punya otak
untuk menghitung agar kemiringan bukit pasir tidak berubah.
Peristiwa pengaturan diri seperti yang terjadi pada pembentukan bukit pasir ini
merupakan satu diantara ribuan bahkan jutaan peristiwa pengaturan diri yang
terjadi di alam ini. Peristiwa-peristiwa pengaturan diri ini
terjadi ketika suatu sistem berada pada kondisi kritis. Pada kondisi kritis,
tiap individu berinteraksi dengan individu-individu lain. Kemudian
individu-individu ini secara bersama-sama mengatur dirinya (self organizing
criticality) sehingga mem-brojol-lah (emerge) sesuatu keadaan yang
baru, yang berbeda dari biasanya. Dalam fisika, proses pengaturan diri pada kondisi
kritis dikenal sebagai fenomena kritis (critical phenomena).
Apa yang terjadi pada air yang berada dalam kondisi kritis (kondisi dimana air
berada dalam wujud cair dan gas secara bersamaan yaitu ketika air berada
pada tekanan 218 kali tekanan udara normal dan suhu 3740C)?
Disini juga terjadi proses pengaturan diri (self organizing criticality).
Ketika suhu air kritis ini diturunkan sedikiiit saja, secara tiba-tiba seluruh
molekul (tidak hanya satu, ya seluruh molekul), sepertinya ada yang
menyuruh, mengubah air kritis menjadi cair. Atau ketika tekanan
diturunkan sedikiit saja, maka secara tiba-tiba seluruh molekul akan mengubah
air ini menjadi gas.
Proses pengaturan diri ini terjadi juga pada fenomena magnet yang dipanaskan
sampai suhu kritis yang dinamakan suhu Curie. Magnet yang dipanaskan
melewati suhu kritis ini secara tiba-tiba dapat kehilangan
sifat magnetnya. Ataupun pada fenomena superkonduktor yaitu ketika suatu
material didinginkan hingga suhu tertentu yang kita namakan suhu kritis,
secara tiba-tiba kehilangan hambatan listriknya.
Dalam biologi peristiwa pengaturan diri ini terjadi pada angsa-angsa yang hidup
didaerah 4 musim. Ketika musim dingin tiba angsa-angsa berada pada
kondisi kritis. Jika mereka diam ditempat mereka akan mati, sebaliknya jika
mereka harus terbang sendiri ribuan kilometer mencari daerah hangat, mereka
juga akan mati (tidak sanggup terbang sejauh itu). Pada kondisi kritis ini
terjadilah pengaturan diri, angsa-angsa ini secara ajaib membentuk suatu
kelompok dan terbang dalam suatu formasi berbentuk huruf “V”. Pada formasi ini
angsa terdepan mengeluarkan tenaga paling besar, ia membuka jalur
udara untuk angsa-angsa dibelakangnya, sehingga angsa dibelakangnya dapat menghemat
energi. Ketika angsa terdepan ini lelah, angsa dibelakangnya menggantikannya.
Mereka mengatur diri hingga mereka bisa keluar dari kondisi kritis ini.
Ketika seorang dikejar anjing galak, orang itu berada pada kondisi kritis.
Disini sel-sel tubuh orang ini mengatur diri. Sel-sel ini secara serentak
mengubah ATP (adenin Tri phospat) menjadi ADP (adenin diphospat) dengan
melepaskan phospatnya. Pengubahan ini menghasilkan energi ekstra yang digunakan
untuk keluar dari kondisi kritis ini. Yang semula orang itu hanya bisa melompat
1 meter, kini secara tiba-tiba mampu melompat lebih dari 1,5 meter.
Ketika mengikuti acara pemberian medali Olimpiade Fisika Internasional, saat
nama sang absolute winner (juara) diumumkan, secara serentak penonton berdiri
memberikan tepuk tangan yang terus menerus, dengan irama yang enak didengar.
Kembali kondisi kritis mendorong pengaturan diri (self organizing).
Peristiwa pengaturan diri pada kondisi kritis (Self organizing criticality) ini
terjadi juga dalam bisnis atau kehidupan sosial. Seorang pebisnis ketika
bisnisnya berada pada kondisi kritis, secara tiba-tiba menemukan jalan keluar,
ada proses pengaturan diri dimana lingkungan (semesta) membantu dia untuk
keluar dari krisisnya. Mereka sering namakan ini invisible hand.
Atau seorang yang ingin sekali sembuh dari penyakitnya secara ajaib mendapat
petunjuk dari sekelilingnya (dari temannya, saudaranya ataupun dari alam
sekelilingnya) untuk sembuh dari penyakitnya. Alam mengatur dirinya untuk ia
keluar dari kondisi kritis. Menurut suatu penelitian tubuh kita sudah mempunyai
mekanisme sendiri untuk menyembuhkan berbagai penyakit melalui pengaturan
sel-sel tubuhnya.
Peristiwa pengaturan diri pada keadaan kritis (self organizing criticality) untuk
mengeluarkan kita dari kondisi kritis ini saya namakan MESTAKUNG (MES =
seMESta, KUNG = menduKUNG). Ketika terjadi kondisi kritis Tuhan telah
menyediakan semesta (yang dimaksud semesta dalam hal ini adalah sel-sel tubuh
kita, pikiran, keluarga, teman, lingkungan dan alam sekitar kita) yang akan
mengatur diri untuk membantu kita keluar dari kondisi ini.
Hukum Alam
Self organizing Criticality
atau Mestakung ini merupakan hukum alam. Sama seperti hukum-hukum
alam lainnya (misalnya hukum Gravitasi, hukum benda terapung dsb), hukum ini
akan bekerja tidak tergantung pada apakah kita percaya atau tidak. Benda yang
dilepas di atas permukaan bumi akan jatuh ke bawah, tidak pernah jatuh ke atas
terlepas kita percaya atau tidak. Demikian hukum Mestakung ini akan
bekerja pada siapa saja terlepas kita percaya atau tidak, terlepas kita agama,
suku, atau ras apapun.
Hukum Mestakung ini terdiri
dari 3 hukum yang saya ringkaskan sebagai Krilangkun (merupakan singkatan dari
kata KRItis, LANGkah dan teKUN). Hukum ini berbunyi sebagai berikut:
Hukum 1: hukum Kritis
„Pada setiap kondisi
KRITIS ada jalan keluar“
Hukum 2: hukum Langkah
„Ketika seorang MELANGKAH, ia
akan melihat jalan keluar“
Hukum 3: hukum Tekun
„Ketika seorang TEKUN
melangkah, ia akan mengalami mestakung (semesta mendukung).
Penjelasan hukum 1:
Telah kita lihat dalam berbagai contoh di atas bahwa pada setiap kondisi
kritis pasti ada jalan untuk keluar dari kondisi kritis itu. Semua agama
mengajarkan bahwa kalau kita berada dalam kondisi kritis jangan menyerah, Tuhan
Yang Maha Kuasa sudah menyediakan jalan keluar.
Ada dua jenis kondisi kritis:
kondisi kritis sekarang dan kondisi kritis yang diciptakan.
Kondisi kritis sekarang maksudnya
adalah kondisi kritis yang sedang dialami atau sedang menimpa saat ini.
Misalnya pada contoh diatas angsa yang sedang menghadapi musim dingin
ataupun orang yang sedang dikejar anjing. Contoh lain adalah mereka yang
sedang sakit, atau menghadapi masalah keluarga, masalah bisnis (hutang yang tidak
terbayar) atau masalah apapun juga. Hukum ini mengatakan bahwa pada
masalah-masalah ini ada jalan keluar. Jadi jangan takut, percayalah bahwa telah
tersedia jalan keluar.
Kondisi kritis yang diciptakan
adalah kondisi kritis yang kita buat sendiri. Misalnya pada contoh diatas
adalah tentang pasir yang dituangkan membentuk bukit pasir ataupun air yang
dibuat pada keadaan kritis. Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa menciptakan
kondisi kritis yaitu dengan keluar dari zona kenyamanan (comfort zone) kita.
Kita bisa membuat target-target yang tinggi misalnya penghasilan yang dua kali
lipat lebih besar, juara dalam pertandingan tingkat dunia, membangun gereja
besar, mengerti suatu hukum alam, menjadi peraih Nobel, mempunyai keluarga yang
sejahtera, mendirikan sekolah ataupun mendirikan rumah sakit. Bagi mereka yang
menginginkan suatu perubahan, ciptakanlah kondisi kondisi kritis berupa
target-target yang tinggi.
Penjelasan hukum 2:
Kalau kita mau melihat jalan
keluar dari kondisi kritis, kita harus melangkah yaitu dengan membuat strategi
untuk menyelesaikan masalah itu, rajin bertanya pada banyak orang, meminta
bantuan dan nasehat orang bijak, sharing (bercerita) pada orang disekitar kita,
membaca buku dan literatur, belajar dari orang yang berhasil keluar dari
kondisi yang mirip, berlatih keras, ataupun merenung sambil berpikir.
Ketika kita melangkah inilah kita
akan melihat titik-titik terang berupa pemecahan masalah. Magnet pada
kondisi kritis tidak mungkin kehilangan kemagnetannya kalau kita tidak menaikan
suhunya. Suatu bahan superkonduktor yang berada pada suhu kritis tidak akan
menjadi superkonduktor jika suhunya tidak diturunkan sedikit lagi. Angsa-angsa
tidak mungkin keluar dari kondisi kritisnya jika ia tidak bertemu dengan
angsa-angsa lain untuk terbang bersama. Orang yang dikejar anjing tidak mungkin
lepas dari gigitan anjing jika tidak melangkah lari. Seorang yang ingin jadi
presiden tidak mungkin bisa jadi presiden jika tidak membuat strategi kesana.
Seorang yang ingin sembuh tidak mungkin sembuh jika tidak mencari jalan atau
nasehat orang-orang yang sebelumnya pernah mengalami hal yang sama.
Penjelasan hukum 3:
Pada kondisi kritis, ketika kita
terus melangkah dan melangkah dengan tekun, maka kita akan melihat mestakung,
semesta mendukung kita untuk keluar dari kondisi kritis. Tuhan telah
menciptakan semesta untuk kita keluar dari kondisi kritis ini. Mestakung hanya
bekerja ketika kita tekun. Sel-sel orang yang dikejar anjing tidak mungkin
menghasilkan energi yang lebih jika orang itu tidak tekun berlari dan berlari.
Seorang Jonathan Pradhana Mailoa tidak mungkin jadi absolute winner olimpiade
fisika ke 38 di Singapura jika tidak tekun berlatih dan berlatih (ketika
berlatih dan berlatih keras inilah semesta mendukung, para pelatih terdorong
untuk memberikan buku dan materi yang tepat, para sponsor terdorong untuk
memberikan dana bagi pelatihan, keluarga mendukung, sekolah dan yayasannya
mendukung, teman-temannya mendukung, semua mendukung sehingga apa yang
diimpi-impikan oleh Jonathan berupa medali emas olimpiade fisika bisa
tercapai).
Seorang Wahid Supriadi Supriadi
tidak mungkin membuat Festival Indonesia di Melbourne. Menurut apa yang saya
dengan dari Wahid Supriadi, Konsul Jenderal
Indonesia di Melbourne KJRI tidak punya dana promosi untuk menyelenggarakan festival
Indonesia ini. Mereka harus memutar otak untuk mencari dana. Mereka
melangkah, KJRI mendirikan Lembaga Independen Festival Indonesia Inc.
dengan modal nol! Mereka melangkah lagi, mengirim surat ke ratusan
perusahaan/institusi potensial baik di Australia maupun di Indonesia untuk
minta dukungan. Namun, responnya sangat menyedihkan. Apakah mereka menyerah?
Tidak! Pak Wahid tekun melangkah, membangkitkan semangat para
penyelenggara, menyusun strategi, menghubungi semua kontak baik individu maupun
lembaga-lembaga swasta dan pemerintah yang masuk dalam mailing list KJRI, dan
menjual program-program FI. Tahu apa yang terjadi? Terjadilah Mestakung di
mana-mana. Mahasiswa-mahasiswa dan masyarakat Indonesia di Australia
menyingsingkan lengan bajunya. Mereka bekerja bersama-sama, mengatur acara,
mencari dana, mengundang orang-orang terkenal dari Indonesia untuk acara
seminar, mengundang para penari untuk menunjukkan budaya Indonesia, dan
sebagainya. Beberapa Pemda mulai menunjukkan komitmennya, para sponsor pelan-pelan
mulai menghubungi panitia, dan juga kalangan pengusaha mulai mendaftarkan diri
untuk ikut konferensi walaupun harus membayar. Bahkan dalam minggu-minggu
terakhir beberapa sponsor utama datang dan menyatakan komitmennya untuk
membantu festival tersebut. Ribuan orang datang ke Federal Court di Melbourne
untuk menyaksikan Festival yang luar biasa ini. Selama dua hari festival
budaya, makanan, dan perdagangan dihadiri sekitar 67 ribu orang,
sementara business conference dihadiri sekitar 150 pengusaha,
pejabat Pemda baik dari Indonesia maupun Australia. Luar biasa! Selesai acara,
pemerintah kota Melbourne memberikan pujian dan meminta agar acara ini dapat
diselenggarakan secara rutin setiap tahun di Melbourne. Pemerintah Melbourne
bahkan berjanji akan mendukung termasuk pendanaannya. Luar biasa! Ketekunan
membangkitkan mestakung yang membantu keluar dari kondisi kritis.
Apakah Mestakung meniadakan peran
Tuhan?
Ada yang bertanya pada saya
apakah dengan adanya Mestakung, tidak ada lagi peran Tuhan? Jika tidak ada
peran Tuhan apakah Tuhan itu perlu ada?
Dalam konsep mestakung,
kita mengenal Tuhan sebagai pencipta Mestakung. Tuhanlah yang menciptakan
semesta yang dapat mengatur diri ketika suatu sistem disekitarnya berada
pada keadaan kritis, untuk membantu sistem itu keluar dari kondisi
kritis. Disini peran Tuhan sangat jelas. Tanpa Tuhan tidak akan ada mestakung.
Tanpa Tuhan tidak pernah ada konsep pengaturan diri sendiri yang begitu indah.